A. Kompetensi keberagamaan.
Kader Muhammadiyah membekali diri dengan pemahaman keagamaan yang lebih baik , dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Kemurnian aqidah (keyakinan berbasis tauhid yang bersumber pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang shahih dan maqbullah) yang membentuk keshalehan dalam kehidupan.
2) Ketaatan beribadah (senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang wajib maupun yang sunnat tathawwu’ sesuai tuntunan Rasulullah) yang tahsinah (kemanfaatan dan fungsi) dari ibadah itu terpantul dalam kehidupan sehari-hari.
3) Keiklasan (melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT) dalam hidup dan berjuang menegakkan ajaran Islam melalui Muhammadiyah.
4) Shiddiq (jujur dan dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan tindakan.
5) Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi) dalam mengemban tugas organisasi.
6) Berjiwa gerakan (semangat untuk aktif dalam Muhammadiyah sebagai panggilan jihad di jalan Allah)
B. Kompetensi akademis dan intelektual.
Kader Muhammadiyah yang ideal adalah kader yang memiliki intelektulitas yang dicirikan dengan nilai – nilai :
1) Fathonah (kecerdasan pikiran sebagai Ulul Albab) dalam berpikir, berwawasan, dan menghasilkan karya pemikiran.
2) Tajdid (pembaruan dan berpikiran maju) dalam mengembangkan kehidupan dan menggerakkan Persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam.
3) Istiqamah (konsisten) dalam lisan, pikiran, dan tindakan.
4) Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk selalu mengembangkan diri, mencari dan memperkaya ilmu, serta mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan.
5) Moderat (arif dan mengambil posisi di tengah) dalam bersikap,berpikiran dan bertindak.
C. Kompetensi social kemanusiaan dan kepeloporan.
Kader Muhammadiyah yang ideal peka terhadap permasalahan sosial umat, yang dapat dicirikan dengan nilai-nilai sebagai berikut :
1) Keshalehan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat luas.
2) Kepedulian sosial (ketepanggilan dalam meringankan beban hidup orang lain).
3) Suka beramal (gemar melaksanakan amal shaleh untuk kemaslahatan hidup).
4) Keteladanan (menjadi uswah hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh hidup dan tindakan).
5) Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif, dan terampil membangun jaringan).
6) Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan organisasi.
7) Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan.
D. Kompetensi keorganisasian dan kepemimpinan.
Kader Muhammadiyah yang ideal memiliki semangat berorganisasi dan memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat dicirikan dengan nilai-nilai sbb:
1) Pengkhidmatan dan partisipasi aktif dalam peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
2) Menempati posisi apapun dengan semangat iklas,berdedikasi,berprestasi, dan menghasilkan hal-hal terbaik.
3) Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi kehidupan Persyarikatan, umat, dan bangsa sebagai wujud menjalankan misi organisasi.
4) Berkomitmen dan menjunjung tinggi ideology Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas tetapi arif dalam membela serta menegakkan prinsip dan kepentingan Persyarikatan.
5) Mengutamakan misi dan kepentingan Muhammadiyah di atas lainnya dengan niat iklas dan berkhidmat.
REFERENSI:
http://mpkjogja.blogspot.com/2012/07/visi-misi.html