Selasa, 21 September 2021
Senin, 02 Agustus 2021
Jumat, 09 Juli 2021
Minggu, 30 Mei 2021
Sabtu, 27 Maret 2021
Rabu, 24 Maret 2021
Kamis, 18 Maret 2021
SKKNI Bidang Otomotif
TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR GOLONGAN POKOK PERDAGANGAN, REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR BIDANG OTOMOTIF SUBBIDANG KENDARAAN RINGAN RODA 4 (EMPAT)
TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PERDAGANGAN BESA DAN ECERAN, REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR GOLONGAN POKOK PERDAGANGAN, REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR BIDANG TEKNIK SEPEDA MOTOR
Sabtu, 20 Februari 2021
Jumat, 19 Februari 2021
MATERI MATRIKULASI MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF
KOMPETENSI DASAR ESENSIAL TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF
SMK KELAS X SMK MUHAMMADIYAH GAMPING TP 2020/2021
Kode |
Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD-3) |
Kode |
Kompetensi Dasar Keterampilan (KD-4) |
Link Materi |
SEMESTER 1 |
||||
3.1 |
Memahami
prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) |
4.1 |
Mengidentifikasi
potensi dan resiko kecelakaan kerja |
|
3.6 |
Memahami cara
kerja engine 2 dan 4 langkah |
4.6 |
Menjelaskan
cara kerja engine 2 dan 4 langkah |
|
3.8 |
Menerapkan
cara penggunaan OMM (Operation Maintencane manual, dan partbook |
4.8 |
Menggunakan OMM (operation maintenance manual), service
manual dan part book sesuai peruntukannya |
|
SEMESTER 2 |
||||
3.11 |
Memahami
rangkaian kelistrikan sederhana |
4.11 |
Membuat rangkaian listrik sederhana |
|
3.14 |
Memahami
dasar-dasar sensor |
4.14 |
Menguji sensor |
|
3.15 |
Mengevaluasi
kerja baterai |
4.15 |
Merawat baterai |
|
Mengetahui, Kepala Sekolah |
|
Guru Mata Pelajaran |
|
|
|
Sardi, S.Pd., M.M. NIP.19670731 199003 1 006 |
|
Rendra Ananta P.H., S.Pd NBM. 1334380 |
Selasa, 12 Januari 2021
Engine Management System pada Sepeda Motor Injeksi
1) ECU atau ECM (Engine Control Unit atau Engine Control Module) berfungsi menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor berupa informasi tentang suhu udara yang masuk ke mesin, suhu oli pada mesin atau (EOT), suhu air pendingin mesin atau (WTS), tekanan atau jumlah udara masuk/melewati intake manifold atau (IAT), posisi katup throttle atau (TP Sensor), putaran mesin atau (RPM), posisi poros engkol atau (CKP), dan informasi pendukung yang lainnya. Pada umumnya sensor yang bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU atau ECM menggunakan data yang didapat kemudian diolah dan dihitung lalu ECM atau ECU akan menentukan timing dan durasi injektor bekerja atau menyemprotkan bahan bakar dengan mengirim berupa tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin-mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU atau ECM juga dapat mengontrol sistem pengapian.
2) MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor berfungsi memberikan sinyal ke ECU/ECM berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain pada tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold juga berisi tentang bentuk, jumlah, maupun berat udara. Ketika jumlah udara yang dideteksi maka sensornya dinamakan Air Flow Meter (AFM), sedangkan jika berat udara yang dideteksi maka sensornya dinamakan Air Mass Sensor (AMS).
3) IAT (Engine air temperature) sensor berfungsi memberikan sinyal ke ECU/ECM berupa informasi (deteksi) tentang suhu udara yang masuk ke intake manifold. Tegangan 5 Volt dari ECU selanjutnya akan berubah menjadi tegangan sinyal yang nilainya berubah-ubah dipengaruhi oleh suhu udara masuk.
5) Engine Oil Temperature (EOT) sensor berfungsi memberikan sinyal ke ECU/ECM berupa informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin.
6) Bank Angle Sensor berfungsi merupakan sensor sudut kemiringan. Pada sepeda motor yang menggunakan sistem EFI/PGM-FI kebnyakan sudah dilengkapi dengan bank angle sensor (kecuali matic) yang bertujuan sebagai pengaman saat kendaraan terjatuh pada sudut kemiringan minimal sekitar 550. Sinyal atau informasi yang dikirim oleh bank angle sensor ke ECU/ECM saat sepeda motor terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan membuat ECU/ECM memberikan perintah untuk mematikan (meng-OFF-kan) injektor bahan bakar, koil pengapian, dan pompa bahan bakar. Dengan demikian peluang terbakarnya sepeda motor karena ada bahan bakar yang tercecer atau tumpah akan sangat kecil dikarenakan sistem pengapian dan sistem bahan bakar langsung dihentikan(di OFF kan) oleh ECU/ECM walaupun kunci kontak masih dalam posisi ON. Bank angle sensor akan mendeteksi saat sudut kemiringan sepeda motor. Jika sudut kemiringan yang masih di bawah limit, maka data yang dikirim ke ECU tidak akan sampai membuat ECU/ECM meng-OFF-kan ketiga komponen di atas.
Bagaimana dengan sudut kemiringan sepeda motor saat sedang menikung/berbelok?
Jika pada saat sepeda motor sedang dijalankan pada posisi menikung (walau kemiringannya melebihi 550), ECU/ECM tidak meng-OFF kan ketiga komponen tersebut. Ketika menikung terdapat gaya centripugal yang membuat sudut kemiringan penduluan dalam bank angle sensor tidak sama dengan kemiringan sepeda motor. Dengan demikian maka walaupun sudut kemiringan pada sepeda motor sudah mencapai 550, tapi dalam kenyataannya sinyal yang dikirim ke ECU/ECM masih mengindikasikan bahwa sudut kemiringannya masih di bawah 550 sehingga ECU/ECM tidak meng-OFF-kan ketiga komponen tersebut.
Untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman silahkan cermati video berikut:
Glossarium:
Sebagai latihan silahkan kerjakan soal-soal berikut ini:
Selasa, 05 Januari 2021
Spesifikasi Volume Oli Shock Depan Sepeda Motor (ml)
Buku Pedoman Reparasi (BPR) Yamaha Vixion
Berikut ini adalah Buku Pedoman Reparasi (BPR) Yamaha Vixion semoga bermanfaat.