PERENCANAAN PEMETAAN KOMPETENSI ABAD 21 DALAM
KURIKULUM PENDIDIKAN VOKASIONAL
DI INDONESIA
Rendra Ananta Prima Hardiyanta
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan perencanaan pemetaan kompetensi abad 21 dalam kurikulum pendidikan vokasional di Indonesia. Isi kurikulum yang harus ada dalam pendidikan vokasional khususnya pendidikan kejuruan harus dapat mengajarkan kompetensi-kompetensi/keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur dari berbagai sumber artikel, buku, maupun majalah kemudian dilanjutkan dengan survei kebutuhan kompetensi di beberapa bidang industri yang ada di indonesia. Penelitian menghasilkan perencanaan pemetaan kompetensi abad 21 dalam kurikulum pendidikan vokasional di Indonesia baik untuk pendidikan menegah (Vocational High School) maupun pendidikan tinggi (Diploma). Kompetensi tersebut dapat dijabarkan menjadi 8 kompetensi/keterampilan yaitu: (1) Keterampilan komunikasi (communication skills), (2) Keterampilan bekerja dalam kelompok (team work skills), (3) Keterampilan mengatasi masalah (problem solving skills), (4) Keterampilan berinisiasi dan kewirausahaan (initiative and enterprise skills), (5) Keterampilan perencanaan dan pengorganisasian (planning and organising skills), (6) Keterampilan dalam managemen diri (self-management skills), (7) Keterampilan untuk belajar (learning skills), (8) Keterampilan menggunakan teknologi terbaru (teknology skills).
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 semakin pesat hingga mempengaruhi kebutuhan kompetensi pendidikan vokasional. Banyak pekerjaan rutin seperti operator yang hilang berganti dengan pekerjaan0pekerjaan kreatif seperti programer dan disainer. Pendidikan voaksional sebagai lembaga yang menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja dituntut untuk mencetak pribadi yang memiliki kompetensi/keterampilan yang dibutuhkan di masa depan yaitu keterampilan vokasional abad 21. Kajian tentang keterampilan yang dibutuhkan pendidikan vokasional abad 21 merupakan kajian yang akan dibahas dalam paper ini.
METODE
Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur dari berbagai sumber artikel, buku, maupun majalah kemudian dilanjutkan dengan survei kebutuhan kompetensi di beberapa bidang industri yang ada di indonesia.
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan hasil kajian literatur dan survei pekerjaan yang ada di indonesia. Ternyata membutuhkan beberapa kompetensi diantaranya adalah seperti yang ditunjukan dalam tabel Kompetensi Berorientasi pada Kebutuhan Dunia Kerja Masa Depan berikut.
Tabel 1. Kompetensi Berorientasi pada Kebutuhan Dunia Kerja Masa Depan
No
|
Kompetensi
|
Indikator
|
Alasan
|
1
|
Keterampilan komunikasi (communication skills)
|
Bicara jelas dan langsung
|
Agar dapat berkambang orang harus bisa memahami mekaligus menyampaikan ide/gagasan atau laporan dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan jelas dan cepat.
|
Menyampaikan ide/gagasan melalui tulisan atau gambar
| |||
Mendengarkan dengan cermat terhadap instruksi dan informasi dari atasan maupun rekan kerja
| |||
Membaca dan interpretasi instruksi kerja dan rambu-rambu keamanan dan keselamatan
| |||
Menjalin interaksi yang positif dengan atasan dan rekan kerja dalam pekerjaan
| |||
Menyusun laporan kegiatan/pekerjaan
| |||
2
|
Keterampilan bekerja dalam kelompok (team work skills)
|
Menerapkan kerja kelompok dalam situasi tertentu terutama dalam konteks pekerjaan.
|
Pekerjaan kecil dapat diselesaikan satu orang, namun pekerjaan yang besar di masa depan menuntut orang untuk saling bekerja sama menggunakan skills yang dimiliki masing-masing individu atau komunitas untuk mencapai tujuan bersama.
|
Berkontribusi dalam perencanaan dan eksekusi pelaksanaan pekerjaan.
| |||
Bekerja secara kooperatif dengan orang lain yang berbeda umur, jenis kelamin, sukum agama, atau persuasi politik.
| |||
3
|
Keterampilan mengatasi masalah (problem solving skills)
|
Menyesuaikan metode kerja dalam merespon perubahan situasi dan kondisi
|
Permasalahan timbul setiap saat. Pribadi yang tidak kuat dalam pemecahan masalah akan cenderung lari dari permasalahan. Hal ini menyebabkan pribadi tersebut tidak berkembang. Permasalahan yang ada di masa depan justru harus dipikirkan bagaimana alternatif solusinya dengan berpikir kritis.
|
Berpartisipasi dalam keputusan tim dalam isu-isu pekerjaan
| |||
Memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi dalam tim.
| |||
4
|
Keterampilan berinisiasi dan kewirausahaan (initiative and enterprise skills)
|
Menghadiri dalam adaptasi terhadap perubahan kondisi kerja atau perubahan area kerja
|
Kemampuan yang dibutuhkan di masa depan tidak dapat diprediksi dengan tepat sehingga kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru adalah hal yang penting. Selain dapat bekerja dengan baik pada bidang tertentu, manusia masa depan dituntut dapat menciptakan pekerjaan yang baru.
|
Mengidentifikasi potensi peningkatan terhadap praktik dan kondisi pekerjaan
| |||
Mengidentifikasi dan mengakses resiko di tempat kerja
| |||
Menciptakan metode pekerjaan baru yang lebih berdampak dan bermanfaat dibandingkan pekerjaan sebelumnya.
| |||
5
|
Keterampilan perencanaan dan pengorganisasian (planning and organising skills)
|
Mengelola waktu dan prioritas untuk menyelesaikan pekerjaan
|
Tenaga kerja masa depan harus dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat sehingga dapat dinikmati orang lain. Pekerjaan tidak akan mendapatkan hasil yang baik tanpa manajemen pengorganisasian lingkungan kerja yang baik.
|
Mengidentifikasi dan mendapatkan peralatan yang tepat dan izinya
| |||
Mengidentifikasi potensi resiko atau bahaya dan mempersiapkan respon yang tepat
| |||
Mengikuti prosedur dan teknik yang relevan dengan peralatan dan pekerjaan yang dilakukan
| |||
6
|
Keterampilan dalam managemen diri (self-management skills)
|
Bertanggungjawab atas perencanaan dan prioritas mengorganisir pekerjaan sendiri
|
Sebelum bekerja dan berkolaborasi dengan orang lain maka harus memastikan diri sendiri dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tanggungjawab dan standar kerja yang ada..
|
Menyelesaikan tugas yang dikerjakan
| |||
Memantau kinerja sendiri untuk memastikan pekerjaan akan selesai dengan baik dan tepat waktu
| |||
Mengidentifikasi standar kerja yang diharapkan di tempat kerja
| |||
Mengevaluasi kemampuan diri sendiri
| |||
7
|
Keterampilan untuk belajar (learning skills)
|
Bersedia untuk belajar cara-cara baru untuk bekerja
|
Kebutuhan,Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang sehingga jika ingin bertahan hidup harus mengikuti perkembangan IPTEK. Salah satu cara untuk tetap survive di amsa depan adalah dengan belajar sepanjang hayat karena kalau tidak maka skills kita akan usang dan tidak dibutuhkan lagi.
|
Mencari informasi untuk meningkatkan kinerja dari orang-orang dan dokumen kerja seperti kebijakan, prosedur, dll.
| |||
Mengidentifikasi karakteristik peralatan, kemampuan teknis, keterbatasan, dan SOP.
| |||
8
|
Keterampilan menggunakan teknologi (teknology skills)
|
Memilih alat komunikasi yang efektif dan efisien
|
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat harus dapat dimanfaatkan untuk membantu proses produksi barang dan jasa di perusahaan. Kemampuan dalam memilih dan memanfaatkan teknologi ini penting untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja.
|
Menggunakan teknologi komunikasi sesuai dengan tempat kerja (email,smartphone,radio,HT, IoT)
| |||
Menggunakan teknologi untuk memantau dan melaporkan kemajuan kerja (RFID).
| |||
Mengolah big data menjadi informasi yang baru (Digital Marketing).
| |||
Menggunakan peralatan teknologi dengan aman tanpa menyebabkan kerusakan diri, alat, maupun lingkungan kerja (Suistainable).
|
Keterampilan-keterampilan diatas dapat digabarkan seperti kue-kue yang saling terhubung dan saling membutuhkan untuk menjawab kebutuhan abad 21.
Gambar 1. Kompetensi dalam Kurikulum Abad 21
KESIMPULAN
Keterampilan-keterampilan di atas dapat dibentuk melalui proses pendidikan kejuruan 3 tahun maupun 4 tahun melalui model pembelajaran vokasional (Sudira, 2018:164-195) diantaranya: model pembelajaran (1) pemecahan masalah, (2) berbasis proyek, (3) berbasis produksi, (4) teaching factory, (5) berbasis kompetensi, (6) berbasis kerja, (7) berbasis kooperatif, (8) berbasis inkuiri, dan (9) berbasis diskoveri.
Disain pembelajaran vokasional khususnya kejuruan disusun dengan cara: (1) mengidentifikasi pekerjaan dan jabatan yang tersedia, (2) menganalisis tugas kerja dan langkah pelaksanaan tugas kejra, (3) Merumuskan learning outcome program studi keahlian sesuai dengan jabatan kerja, (4) menganalisis isi dan struktur kurikulum program studi, (5) Menyelaraskan standar kompetensi dengan tugas kerja dan komeptensi dasar dengan langkah kerja, (6) Menyusun silabus dan perumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK), (7) Merumuskan materi pembelajaran, (8) menyusun tujuan pembelajaran, (9) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dan (10) menyusun teknik asesmennya.
Hal yang penting yang dibutuhkan dalam pembelajaran vokasional secara umum antara lain: (1) Internet, (2) Pensil dan kertas, (3) Smartphone, (4) Permainan edukasi, (5) Tes dan kuis, (6) Guru yang baik, (7) Biaya alat dan bahan, serta (8) Orang tua yang penyayang.
REFERENSI
Kuntarti Eri Murti. (2015). Pendidikan Abad 21 dan Aplikasinya dalam Pembelajaran di SMK. Diakses dari https://p4tksb.kemdikbud.go.id/images/artikel/Pendidikan_Abad_21_dan_Aplikasinya_dalam_Pembelajaran_di_SMK_-_Kuntari.pdf pada tanggal 2 Januari 2020
Sudira, P. (2018). Metodologi Pembelajaran Vokasional Abad XXI Inovasi, Teori, dan Praksis. Yogyakarta: UNY Press
Sudira, P. (2018). TVET Abad XXI Filosofi, Teori, Konsep, dan Strategi Pembelajaran Vokasional. Yogyakarta: UNY Press
Syiti Rommala. (2018). 7 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan. Diakses dari https://www.gadjian.com/blog/2018/04/24/7-faktor-yang-mempengaruhi-kinerja-karyawan/ pada tanggal 2 Januari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar