NO
|
KRITERIA PENILAIAN
|
PENGERTIAN
|
CONTOH/PENJELASAN
|
1
|
Validitas
|
Artinya
teknik/metode asesmen yang digunakan untuk mengukur capaian kompetensi harus
sesuai dengan apa yang seharusnya dinilai.
|
Kompetensi: Menggunakan peralatan tangan
Teknik/Metode Asesmen:
unjuk kinerja
NB: Jika menggunakan
teknik/metode yang lain, maka asesmen menjadi tidak valid
|
2
|
Reliabilitas
|
Artinya hasil
asesmen handal dan dapat dipercaya, asesmen yang handal terdapat konsistensi
pada hasil pengujian, jika dilakukan asesmen ulang pada kondisi yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama.
|
Siapapun, kapanpun
dan dimanapun instruktur menguji peserta didik menggunakan instrumen yang
sama hasilnya harus relative ajeg (tetap).
Ex: Instruktur A
menilai Z di kota P pada siang hari, akan relative sama hasilnya jika
Intruktur B menilai Z di kota Q pada sore hari.
Dengan catatan
kondisi awal peserta pelatihan diasumsikan sama.
|
3
|
Komprehensif
|
Artinya penilaian
harus dilakukan secara menyeluruh pada semua aspek kompetensi yang telah
ditetapkan dengan menggunakan berbagai teknik dan metode asesmen untuk
menilai kompetensi peserta pelatihan.
|
Menguji kompetensi
memperbaiki kendaraan sistem injeksi harus menggunakan berbagai penilaian:
tes tertulis atau lisan untuk menilai pemahaman diagnosis, dan tes unjuk
kerja untuk menilai kinerja memperbaiki kendaraan.
|
4
|
Adil
|
Teknik/metode
asesmen dalam pelaksanaan penilaian harus adil untuk semua peserta pelatihan.
Menggunakan prosedur, aturan, kriteria dan bahasa yang digunakan harus jelas
untuk setiap peserta pelatihan.
|
Selama pengujian,
Instruktur memberikan standar operasional dan standar waktu yang sama untuk
semua peserta pelatihan dan tidak bersikap diskriminatif. Misal seluruh
peserta pelatihan diberikan waktu maksimal 90 menit untuk melakukan servis
kendaraan ringan sistem injeksi.
|
5
|
Objektif
|
Artinya proses
asesmen yang dilakukan harus terhindar dari pengaruh-pengaruh atau
pertimbangan yang bersifat subyektif.
|
Instruktur melakukan
penilaian sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan sebelumnya. Misal
menggunakan Standar Nasional, Standar khusus Industri Toyota, atau Standar
Internasional sehingga jelas standar yang digunakan sebagai acuan.
|
6
|
Berpusat kepada peserta
|
Artinya proses
asesmen difokuskan kepada peserta untuk pencapaian kompetensi, bukan kepada
penguasaan materi pelatihan. Oleh karena itu asesmen harus dilakukan secara
terencana, bertahap dan terus menerus kepada peserta dalam kurun waktu yang
telah ditentukan.
|
Instruktur
senantiasa mengembangkan materi penilaian, metode, dan teknik penilaian
disesuaikan dengan karakteristik peserta pelatihan untuk memudahkan pelatihan
maupun penilaian di akhir sesi.
|
7
|
Efektif dan efisien
|
Artinya tidak
membuang-buang sumber daya pelatihan dan efektif dalam menilai kompetensi
yang ditetapkan.
|
Instruktur hanya
melakukan penilaian sesuai dengan hal-hal yang telah ditentukan sebelumnya
dan tidak menambah aktivitas penilaian lainnya.
|
8
|
Bagian dari pelatihan
|
Artinya assesmen
merupakan bagian dari proses pelatihan dan
bukan untuk “menghakimi”
atau menggambarkan ketidakmampuan peserta pelatihan, tetapi asesmen harus
mampu memberikan informasi positif dan umpan balik terhadap peningkatan
capaian kompetensi peserta pelatihan. Dengan demikian hasil asesmen menjadi
dasar untuk memotivasi, peningkatan kualitas instruktur dan kualitas proses
pelatihan.
|
Setelah selesai
melakukan penilaian, instruktur menyampaikan pencapaian kepada peserta
pelatihan untuk dilakukan tindak lanjut terhadap kompetensi yang telah
dicapai maupun yang belum dicapai untuk kepentingan pengembangan diri dalam
sebuah pelatihan.
|
Sabtu, 22 Februari 2020
8 PRINSIP PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
Jumat, 21 Februari 2020
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Demikian sob deskripsi singkat tentang KKNI, nahh sekarang sudah tau kan pentingnya KKNI dalam dunia pendidikan? So ayo tingkatkan kemampuan kita untuk mencapai level 9. Selamat belajar dan berjuang ya Sob ! Semoga artikel bermanfaat, jangan lupa tinggalkan komentar di bawah yaa .
Referensi:
Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006
Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012
7 SKILLS FOR THE FUTURE
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Hai sahabat apa kabar? Semoga senantiasa sehat dan waras ! Kali ini kami akan sampaikan tujuh skill atau keterampilan yang harus dimiliki orang untuk dapat menjadi orang yang sukses financial dan lebih bermanfaat. Langsung saja 7 skill itu apa saja? Oke.
1. Closing = yaitu kemampuan untuk membuat orang bersedia membayar langsung kepada Anda dengan suka rela
2. Public Speaking = yaitu kemampuan untuk menyampaikan ide/gagasan kepada orang banyak dengan cara yg menarik
3. Writting = yaitu kemampuan menuliskan ide/gagasan kepada orang lain melalui tulisan.
4. Leadership = yaitu kemampuan bekerja dalma tim dengan senang hati, efektif, dan efisien.
5. Priority management = yaitu kemampuan membagi waktu 24 jam beserta skala prioritasnya.
6. Money management = yaitu kemampuan mencari sumber pemasukan, membagi, dan mengelola keuangan dengan baik
7. Mindset management = yaitu kemampuan mengelola pola pikir agar selalu berpikir positif dan terkalkulasi (terencana).
Demikian 7 skill/kemampuan yang harus dimiliki untuk menjadi orang yang sukses di masa depan (future). Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Silahkan bagikan ke rekan kerja atau keluarga Anda .
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam hangat dari penulis : )
Sabtu, 15 Februari 2020
TIPS MENULIS KARYA NYATA
7. Selalu iringi setiap tahapan kegiatan dengan meluruskan niat yang lurus, berdoa kepada Allah, bekerja dengan sungguh-sungguh, bertawwakkal, serta bersabar jika hasil belum sesuai yang diharapkan.
Selasa, 11 Februari 2020
GLOSSARIUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
ATEE Association for Teacher Education in Europe
BWP Berufs- and Wirtschaftspädagogik [education in TVET,
educational research in TVET]
CE Comparative Education
CEDEFOP Centre européen pour le développement de la
formation professionnelle, [European Centre for the Development of Vocational
Training]
CESE Comparative Education Societies in Europe
DFG Deutsche Forschungsgemeinschaft [German Research
Foundation]
ECER European Conference on Educational Re search
EERA European Educational Research Association
ETF ↑European Training Foundation
ERIC Educational Resources Information Centre Institute of
Education Science of the U.S. Department of Education
EU European Union
IEA International Association for the Evaluation of
Educational Achievement
ILO International Labour Organisation
OECD Organisation for Economic Co-operation and Development
TAFE Training and Further Education (College)
TVET Technical and Vocational Education and Training
UNEVOC UNESCO International Centre for Technical and
Vocational Education and Training
CRE Comparative Research in Education
VET Vocational Education and Training
WCCES World Council of Comparative Education Societies