ISU
KOTEMPORER DAN PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN
DI
INDONESIA
Rendra Ananta Prima Hardiyanta
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan | Universitas Negeri
Yogyakarta
Menurut Shemi (2019) persoalan
ketenagakerjaan di Indonesia antara lain : (1) rendahnya produktivitas tenaga
kerja karena 60% tenaga kerja bekerja di sector informal, (2) tingkat
pendidikan tenaga kerja minim karena 57% angkatan kerja berpendidikan SMP ke
bawah, dan (3) kemampuan yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja. Selanjutnya Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjelaskan, untuk
mendorong pemanfaatan tenaga kerja ada tiga hal, yakni kualitas masih level raw
model, kuantitas hanya segelintir yang memiliki skill tinggi dan sebarannya
belum merata hanya menduduki kota-kota besar saja. Senada dengan hal tesebut
dalam sebuah artikel tahun 2017 disebutkan 10 masalah ketenagakerjaan di
Indonesia yaitu: (1) Jumlah angkatan kerja yang banyak, (2) Kualitas Angkatan
kerja yang relative rendah, (3) Persebaran tenaga kerja yang tidak merata, (4)
Kesempatan kerja yang amsih terbatas, (5) Gaji pekerja rendah, (6) Pertumbuhan
lapangan kerja yang lambat, (7) Jaminan Sosial yang kecil, (8) Kesejahteraan
Hidup yang rendah, (9) Pemutusan Hubungan Kerja, dan (10) Angka pengangguran
tinggi.
Berdasarkan pemaparan diatas maka
dapat dikatakan bahwa Indonesia masih memiliki berbagai permasalahan yang perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahan. Pemerintah di bidang pendidikan dan tenaga
kerja, Swasta, dan masyarakat sudah sepantasnya mendukung upaya pemecahan
masalah ketenagakerjaan yang ada. Berikut ini merupakan usulan cara mengatasi
masalah ketenagakerjaan di Indonesia secara umum: (1) Mengadakan transmigrasi
ke daerah-daerah terpencil. (cara ini bisa digunakan sebagai cara mengatasi
persebaran penduduk di Indonesia), (2) Mengadakan pelatihan kerja pada calon
tenaga kerja. (2) Mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berintegrasi
dengan industry, (3) Mengadakan pelatihan manajerial di daerah-daerah terpencil
agar dapat membangun daerahnya sendiri serta mampu mengolah sumber daya
manusianya. Dengan demikian, para tenaga kerja di daerah tidak perlu
repot-repot ke Pulau Jawa untuk mencari kerja, (4) Membuat kebijakan yang tepat
mengenai ketenagakerjaan, (5) Mendorong tenaga kerja untuk berwirausaha (selain
mengatasi masalah ketenagakerjaan, cara ini bisa digunakan untuk memicu faktor
pendorong terjadinya perdagangan internasional di Indonesia), (6) Melakukan
pemagangan kerja bagi calon tenaga kerja, (7) Membenahi gaji dan upah tenaga
kerja, (8) Peningkatan gizi dan kesehatan tenaga kerja, (9) Menggalakan program
KB, (10) Menngembangkan industri padat karya, (11) Meningkatkan permodalan di
dalam negeri. (12) Pengembangan pekerjaan umum seperti proyek pembangunan
jalan, pembuatan saluran air, irigasi, pembuatan jalan, serta perbaikan jalan
raya, dan (13) Pengembangan sektor usaha informal di daerah-daerah terpencil.
REFERENSI
Helmi Shemi.
(2019). Ini 4 Persoalan Ketenagakerjaan di Indonesia. DIakses dari https://www.idntimes.com/business/economy/helmi/ini-4-persoalan-ketenagakerjaan-di-indonesia
Danang Sugianto. (2018). Menaker Buka-bukaan soal
Permasalahan Tenaga Kerja di RI. Diakses dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4293576/menaker-buka-bukaan-soal-permasalahan-tenaga-kerja-di-ri
Anonim. (2019). 10 Masalah Ketenagakerjaan di
Indonesia dan Solusinya diakses dari https://materiips.com/masalah-ketenagakerjaan-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar